Minggu, 02 Januari 2011

PengESAan Kekasih...


Kala engkau mengetahui premis judul itu, maka sudah tidak mungkin lagi tercampur dalam hatimu kecintaan pada Kekasih Yang MAha Tinggi dengan kecintaan pada gambaran selainNYa. Bahkan keduanya merupakan dua hal yang saling bertentangn dan tidak bisa bertemu. Salah satunya haruslah di depak dari rumah hati.
Siapa yang energi cintanya di curahkan pada Kekasih Yang Maha Tinggi sehingga kecintaan kepada selainNya di anggap batil dan merupakan siksa bagi hatinya, maka hal itu akan menghalanginya untuk mencintai yang selainNya.
Kecintaan pada konsepsi duniawi itu akan menghilangkan kecintaan pada sesuatu yang lebih bermanfaat bagi hamba. Karena itu, hendaklah seorang hamba memilih diantara dua cinta. Keduanya tidak mungkin bisa berkumpul dalam satu hati dan tidak mungkin bisa menghilangkan keduanya dari hati. Siapa yang berpaling dari kecintaan kepada Allah, mengingatNya dan kecintaan untuk bertemu denganNya, maka Allah akan mengujinya dengan kecintaan kepada selainNYa.
Mungkin Dia menyiksanya dengan mencintai berhala, mencintai keturunan, mencintai amrad, mencintai para perempuan, mencintai kerabat dan rekan,dll. Karena manusia itu adalah budak dari kekasihnya dalam kondisi apapun...

Memang benar, ada habluminallah dan habluminannas,,,tapi perhatikan mana yang haram dan mana yang halal.
Dewasa ini banyak anak muda yang terjebak dengan nafsu syaitan, mereka banyak terjebak dengan cinta mubah. Cinta seseorang kepada perempuan yang cantik. Atau ketika dia melihat perempuan itu tanpa di sengaja, sehingga hatinya tertambat padanya. Akan tetapi dari hal itu tidak muncl perbuatan maksiat. Ini adalah cinta yang sama sekali tidak bisa dikuasai, sehingga tidak ada hukuman akan hal itu. Akan tetapi yang lebih bermanfaat adalah dia menghiraukannya serta menyibukkan diri dengan sesuatu yang lebih bermanfaat bagi dirinya. Dia wajib menyimpan cinta itu, menyucikan dirinya dan bersabar. Kalau sudah demikan, maka Allah akan meneguhkannya atas kesabaran dan kesuciannya. Dia juga bakal mendapat tawfiq untuk meninggalkan hawa nafsu yang buruk, dan hanya mencari ridha Allah belaka...



*Masih dikutip dari buku yang sama(post sebelum ini)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar